Universitas Gunadarma
Fak. Ekonomi, Jurusan Akutansi 2012
Mata Kuliah : Soft Skill Pengantar Bisnis.
Kelas : 1EB20
Nama : NPM :
Adi Nurohmandana 20212182
Anggara Budy Prasetyo 20212899
Fajar Maulana Al Fahmi 22212718
Nurul Anwar 25212526
Yudha Krisna Pratama 27212890
Tugas Minggu
ke-7
1.
Buatlah dengan
suatu contoh kasus tentang proses produksi ( input – proses – output) sebutkan jenis
barangnya untuk : pakaian, makanan, minuman, sepatu !
2.
Jelaskan
perbedaan manajemen produksi dan produksi ceritakan dengan suatu ilustrasi !
3.
Sebutkan
pengambilan keputusan dalam manajemen produksi !
Jawab :
1.a Proses
Membatik pakaian
Di masa kini, pengusaha
batik juga menyediakan pendidikan batik kilat pada anak-anak sekolah dan
masyarakat umum. Yang diajarkan adalah tata cara membatik dengan benar, dan
biasanya menggunakan kain selebar saputangan sebagai percobaan. Dengan
demikian, proses membatik itu dapat dikerjakan hanya dalam beberapa jam dan
biaya yang diperlukan pun sangat kecil. Tradisi ini sangat bagus untuk
memperkenalkan proses membatik kepada masyarakat, terutama generasi muda.
Berikut ini adalah proses membatik yang berurutan
dari awal hingga akhir. Penamaan atau penyebutan cara kerja di tiap daerah
pembatikan bisa berbeda-beda, tetapi inti yang dikerjakannya adalah sama.
1. Ngemplong
Ngemplong merupakan tahap paling awal atau
pendahuluan, diawali dengan mencuci kain mori. Tujuannya adalah untuk
menghilangkan kanji. Kemudian dilanjutkan dengan pengeloyoran, yaitu memasukkan
kain mori ke minyak jarak atau minyak kacang yang sudah ada di dalam abu
merang. Kain mori dimasukkan ke dalam minyak jarak agar kain menjadi lemas,
sehingga daya serap terhadap zat warna lebih tinggi.
Setelah melalui proses di atas, kain diberi kanji
dan dijemur. Selanjutnya, dilakukan proses pengemplongan, yaitu kain mori
dipalu untuk menghaluskan lapisan kain agar mudah dibatik.
2. Nyorek atau
Memola
Nyorek atau memola adalah proses menjiplak atau
membuat pola di atas kain mori dengan cara meniru pola motif yang sudah ada,
atau biasa disebut dengan ngeblat. Pola biasanya dibuat di atas kertas roti
terlebih dahulu, baru dijiplak sesuai pola di atas kain mori. Tahapan ini dapat
dilakukan secara langsung di atas kain atau menjiplaknya dengan menggunakan
pensil atau canting. Namun agar proses pewarnaan bisa berhasil dengan baik,
tidak pecah, dan sempurna, maka proses batikannya perlu diulang pada sisi kain
di baliknya. Proses ini disebut ganggang.
3. Mbathik
Mbathik merupakan tahap berikutnya, dengan cara
menorehkan malam batik ke kain mori, dimulai dari nglowong (menggambar
garis-garis di luar pola) dan isen-isen (mengisi pola dengan berbagai macam
bentuk). Di dalam proses isen-isen terdapat istilah nyecek, yaitu membuat isian
dalam pola yang sudah dibuat dengan cara memberi titik-titik (nitik). Ada pula
istilah nruntum, yang hampir sama dengan isen-isen, tetapi lebih rumit.
4. Nembok
Nembok adalah proses menutupi bagian-bagian yang
tidak boleh terkena warna dasar, dalam hal ini warna biru, dengan menggunakan
malam. Bagian tersebut ditutup dengan lapisan malam yang tebal seolah-olah
merupakan tembok penahan.
5. Medel
Medel adalah proses pencelupan kain yang sudah
dibatik ke cairan warna secara berulang-ulang sehingga mendapatkan warna yang
diinginkan.
6. Ngerok dan
Mbirah
Pada proses ini, malam pada kain dikerok secara
hati-hati dengan menggunakan lempengan logam, kemudian kain dibilas dengan air
bersih. Setelah itu, kain diangin-anginkan.
7. Mbironi
Mbironi adalah menutupi warna biru dan isen-isen
pola yang berupa cecek atau titik dengan menggunakan malam. Selain itu, ada
juga proses ngrining, yaitu proses mengisi bagian yang belum diwarnai dengan
motif tertentu. Biasanya, ngrining dilakukan setelah proses pewarnaan
dilakukan.
8. Menyoga
Menyoga berasal dari kata soga, yaitu sejenis kayu
yang digunakan untuk mendapatkan warna cokelat. Adapun caranya adalah dengan
mencelupkan kain ke dalam campuran warna cokelat tersebut.
9. Nglorod
Nglorod merupakan tahapan akhir dalam proses
pembuatan sehelai kain batik tulis maupun batik cap yang menggunakan perintang
warna (malam). Dalam tahap ini, pembatik melepaskan seluruh malam (lilin)
dengan cara memasukkan kain yang sudah cukup tua warnanya ke dalam air
mendidih. Setelah diangkat, kain dibilas dengan air bersih dan kemudian
diangin-arginkan hingga kering. Proses membuat batik memang cukup lama. Proses
awal hingga proses akhir bisa melibatkan beberapa orang, dan penyelesaian suatu
tahapan proses juga memakan waktu. Oleh karena itu, sangatlah wajar jika kain
batik tulis berharga cukup tinggi.
1.b Cara Membuat Pizza
Bahan yang digunakan untuk Cara Membuat Pizza Asam Manis:
·
400 gram tepung terigu
·
2 sdt ragi instan
·
1 sdm gula pasir
·
1/4 sdt garam
·
225 ml air
·
75 gram margarin
Cara Membuat Pizza dan bahan yang digunakan:
·
175 gram daging ayam panggang
·
30 gram saus tomat
·
1 sdt oregano
·
1/2 sdt basil
·
1/2 buah paprika merah, dipotong kotak 2cm
·
1/2 buah papria hijau, dipotong kotak 2 cm
·
150 gram nanas, dipotong kotak 2 cm
·
100 gram keju mozrella, diparut
Cara Membuat Pizza Asam Manis:
·
Uleni adonan kulit sampai elastis, diamkan 15 menit. Bagi adonan jadi 3
bagian.
·
Giling, cetak bulat diameter 18 cm. Diamkan 20 menit.
·
Oleskan dengan saus tomat, tabur oregano dan basil.
·
Taburkan daging ayam panggang, paprika, nanas dan keju mozarella.
Oven sampai matang. Angkat dan langsung disajikan.
Oven sampai matang. Angkat dan langsung disajikan.
·
selesailah Cara Membuat Pizza asam manis
1.c Proses Manufaktur minuman Coca-cola
Semua produk yang dijual dan didistribusikan oleh Coca-Cola Bottling Indonesia diproduksi di Indonesia. Saat ini terdapat 10 pabrik pembotolan yang tersebar di seluruh Indonesia. Walaupun kebijakan dan pengembangan produksi diarahkan oleh National Office yang berkedudukan di Cibitung, Bekasi, setiap pabrik memiliki manajemen yang memiliki pengalaman luas dan kualifikasi yang tinggi dalam memproduksi dan mengelola berbagai aspek teknis dan pengawasan mutu.
Semua pabrik diwajibkan mematuhi dan bahkan kerap kali melampaui berbagai ketentuan internasional dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan secara teratur melaksanakan audit di bidang pengawasan mutu, lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja.
Proses Pembuatan
1. Tahap pertama untuk menhasilkan Coca-Cola sangat sederhana, yaitu membuat sirup yang terdiri dari gula dan air. Airnya disaring dengan seksama karena bagi “Coca-Cola” bahan baku berkualitas tinggi sangat mutlak diperlukan.
2. Untuk memastikan bahwa air yang digunakan untuk produk botol dan kaleng benar-benar bersih dan murni, air tersebut disaring. Para teknisi pengawasan mutu menguji air tersebut berkali-kali sebelum digunakan untuk membuat produk akhir.
3. Pemeriksaan dan pengujian berlanjut. Perangkat canggih membantu para teknisi memeriksa segala segi proses, mulai dari kondisi tiap kemasan hingga kadar karbondioksida, rasa dan kandungan sirup. Pada tahap ini, campuran sirup diperiksa.
4. Sirup kemudian ditambahkan dengan konsentrat “Coca-Cola”. Sari rasa untuk “Coca-Cola ini dibuat di pabrik-pabrik The Coca-Cola Company dan hingga kini tetap merupakan rahasia dagang terbesar di dunia. Teknisi kemudian mencicipi, memeriksa dan mencatat campuran setiap batch sirup dengan seksama. Setelah pencampuran, cairan siap untuk diberi tambahan karbondioksida. Pengawasan mutu yang amat ketat adalah alas an mengapa “Coca-Cola” dikenal sebagai minuman yang memiliki kadar soda yang paling sempurna.
5. Rangkaian botol dari gelas atau plastik PET (Polyethelyne terephthalate) maupun kaleng sekarang dalam jumlah sangat besar siap untuk diisi dengan produk akhir. Botol-botol pun harus melalui pemeriksaan yang amat teliti. Pertama-tama dicuci dan dibasuh kemudian diperiksa secara elektronik dan manual. Barulah boto-botol tersebut siap untuk diisi dengan minuman ringan paling popular di dunia saat ini.
6. Botol demi botol diletakkan di atas ban berjalan agar dapat terisi secara otomatis. Cara tersebut menjamin jumlah dalam tiap botol akurat, dan penutupan botol secara otomatis menjamin kadar higienis yang sempurna pula.
7. Akhirnya, botol-botol diberi label, kode produksi dan dikemas dalam karton-karton atau dimasukkan ke dalam krat. Selanjutnya, pusat penjualan siap untuk mengirimkan produk-produk “Coca-Cola menuju lebih dari 420.000 gerai (outlet) yang menjual produk-produk “Coca-Cola” di Indonesia.
1.d proses
pembuatan sepatu

Proses Pembuatan Sepatu Kulit
Sudah lama ingin menulis tema ini, maklumlah penulis
pernah bekerja di Perusahaan Sepatu Olahraga yang cukup terkenal. Proses
Pembuatan sepatu memerlukan waktu yang cukup lama karena menggabungkan berbagai
proses produksi yang rata-rata dilakukan dengan tenaga manusia (manual proses).
Secara garis besar, sepatu dibagi menjadi dua
bagian, yaitu upper part dan bottom part. Upper part ini rata-rata digunakan
proses pemotongan dan penjahitan (untuk bahan tekstil) atau proses
penyamakan/coating dan penjahitan untuk bahan kulit, sedang untuk bottom part
digunakan proses moulding (pencetakan) dan perekatan.
Sepatu yang paling sederhana adalah sepatu kulit (cibaduyut) karena hanya terdiri dari satu
macam upper part (kulit) dan satu macam bottom part (sol karet).
Proses pembuatan sepatu kulit
Umumnya, pabrik sepatu kulit membeli kulit yang
sudah disamak, begitu juga dengan bottom part-nya, mereka juga membeli lembaran
karet yang sudah di vulkanizing (karet dan bahan-bahan pendukung direaksikan
dengan sulfur/belerang dalam suhu sekitar 150 derajat).
1.
Pengertian dari proses Produksi adalah suatu kegiatan
atau proses yang mentransformasikan masukan (input) menjadi keluaran (output).
Pengertian lain dari proses produksi adalah Upaya atau kegiatan menambah nilai
dari suatu barang. Ada juga pengertian lainnya dari Proses Produksi adalah
“menghasilkan kekayaan melalui eksploitasi manusia terhadap sumber-sumber
kekayaan lingkungan” Atau bila kita artikan secara konvensional, produksi adalah proses menghasilkan atau menambah nilai guna suatu barang atau jasa
dengan menggunakan sumber daya yang ada.produksi tidak berarti menciptakan secara fisik sesuatu yang tidak ada, karena tidak
seorang pun yang dapat menciptakan benda. Oleh karenanya dalam pengertian ahli
ekonomi, yang dapat dikerjakan manusia hanyalah membuat barang-barang menjadi
berguna,disebut “dihasilkan”. Contoh dari proses produksi adalah Produksi
Garam, Produksi Busana Muslim, Busana Tempe, Produksi Suku Cadang Motor,
Produksi Makanan Ringan dll.
Yang dimaksud Proses produksi Terus – menerus
adalah Proses produksi terus-menerus terjadi jika perusahaan yang berproduksi
membutuhkan waktu yang lama untuk mempersiakan peralatan atau mesin dan jenis
variasi mesin tersebut hanya sedikit karena sudah ditentukan pola dan jenisnya
yang khusus untuk menghasilkan produk secara besar-besaran dari barang mentah
sampai barang jadidengan pola urutan yang pasti dan kegiatan tersebut akan
berjalan terus dalam waktu yang lama. Ada pengertian lain tentang Proses
Produksi Terus – Menerus adalah
proses produksi barang atas dasar aliran produk dari satu operasi ke operasi
berikutnya tanpa penumpukan disuatu titik dalam proses. Pada umumnya industri
yang cocok dengan tipe ini adalah yang memiliki karakteristik yaitu output
direncanakan dalam jumlah besar, variasi atau jenis produk yang dihasilkan
rendah dan produk bersifat standar. Contoh Perusahaan yang menggunakan Proses Produksi Terus
– Menerus yaitu pada perusahaan semen, tekstil, mobil, motor, esawat terbang,
industri otomatif lainya.
2.
Pengambilan
Keputusan memiliki 4
macam yaitu :
1. Model pengambilan keputusan terdiri dari empat tahap:
Tahap 1:
Selidiki Masalah
Menyelidiki secara menyeluruh terdiri dari
tiga aspek:
ü
Tentukan
masalah
Tentukan masalah
utama dari gejala yang terjadi pada organisasi. Seharusnya manajer tidak
memandang hal itu sebagai masalah melainkan sebagai peluang bagi perusahan
ü
Identifikasi
sasaran keputusan
Apabila masalah sudah
ditentukan, langkah berikutnya adalah menentukan apa yang dapat digunakan
sebagai pemecahan yang efektif. Manajer perlu membedakan antara ang perlu dan
yang sebaiknua dilakukan, sehingga ia mempunyai dasar untuk mengajukan dan
mengevaluasi pemecahan alternatif.
ü
Diagnosis
Penyebab
Apabila manajer telah menemukan pemecahan yang memuaskan, ia harus
menentukan tindakan untuk mencapainya.
b. Tahap 2:
Kembangkan Alternatif
Tahap ini mungkin lebih sederhana bagi keputusan yang terprogram, namun
lebih rumit untuk keputusan yang tidak terprogram, terutama jika dihadapkan
pada keterbatasan waktu. Banyaknya alternatif pemecahan diharapkan dapat
membantu manajer dalam mencari suatu pemecahan yang optimal. Untuk peningkatan
kreativitas, banyak digunakan brainstorming,
dimana para ahli mengusulkan alternatif2 pemecahan, yang mungkin tidak
realistik dan fantastik, untuk dikaji dan ditetapkan sebagai alternatif
tindakan.
c. Tahap 3:
Evaluasi alternatif dan pilih yang terbaik
Setelah mengembangkan serangkaian alternatif pemecahan atas masalah yang
dihadapi, manajer harus menilai masing-masing alternatif yang adalah
d. Tahap 4:
Laksanakan Keputusan dan Adakan Tindak Lanjut
Apabila telah memilih alternatif terbaik dari semua
alternaif yang tersedia, manajer harus membuat rencana untuk mengatasi
persyaratan dan masalah yang mungkin dihadapi pada waktu melaksanakan
alternatif tersebut.
Ruang lingkup manajemen produksi mencakup perancangan atau penyiapan
manajemen produksi serta pengoperasianya, yang terdiri :
Seleksi dan design hasil produksi
(produk)
Seleksi dan perancangan proses serta
peralatan
Pemilihan lokasi perusahaan serta unit
produksi
Ini merupakan kegiatan perusahaan dalam proses produksi
yang akan dilakukan. Lokasi perusahaan mempunyai dampak penting bagi pencapaian
laba perusahaan, diman kalau lokasinya strategis maka dalam arti ekonomis dapat
meningkatkan efisiensi perusahaan dan dari segi biaya produksi per unitnya akan
lebih kecil dan harga jual produk tersebut dapat bersaing di pasar.
Perancangan tata letak (lay out) dan
arus kerja atau proses
Merupakan salah satu kegiatan perencanaan lokasi pabrik
yang tak dapat dipisahkan karena juga harus mempertimbangkan lay out fasilitas
produksi. Merupakan perencanaan secara optimum tentang pengaturan dan
penempatan mesin-mesin, peralatan pabrik, tempat kerja, tempat penyimpanan, dan
kegiatan lain-lain dalam proses produksi bersama dengan perencanaan dan
penentuan jenis serta bentuk bangunan gedung (pabrik).
Jenis tata letak (lay out) dibagi menjadi 3 yaitu tata letak prodik/garis
(product/line lay out), tata letak proses/fungsional, dan tata letak kelompok
(group lay out)
Perancangan tugas
Strategi produksi dan operasi serta
pemilihan kapasitas
Sumber Refrensi
:
http://yprawira.wordpress.com/pengertian-dan-proses-produksi/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar