Sabtu, 12 Maret 2016

PT. ANEKA TAMBANG, Tbk



            ANTAM merupakan perusahaan pertambangan yang terdiversifikasi dan terintegrasi secara vertikal yang berorientasi ekspor. Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk (“Perusahaan”) didirikan dengan nama “Perusahaan Negara (PN) Aneka Tambang” di Republik Indonesia pada tanggal 5 Juli 1968 berdasarkan Peraturan Pemerintah (“PP”) No. 22 Tahun 1968. Pada tanggal 14 September 1974, berdasarkan PP No. 26 Tahun 1974, status Perusahaan diubah dari Perusahaan Negara (“PN”) menjadi Perusahaan Negara Perseroan Terbatas (“Perusahaan Perseroan”) dan sejak itu dikenal sebagai “Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang”. Alamat kantor PT. Aneka Tambang Tbk berada di Jl. Letjen TB Simatupang No. 1 Lingkar Selatan, Tanjung Barat, Jakarta 12530.
            Selain beroperasi di Indonesia, ANTAM juga memiliki pelanggan di Asia dan Eropa. ANTAM juga telah membentuk beberapa usaha patungan dengan mitra internasional karena luasnya wilayah eksplorasi  perusahaan serta sahamnya besar untuk mengembangkan tubuh bijih geologi menjadi pertambangan yang menguntungkan. Perusahaan telah melakukan initial public offering (IPO) dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia dan 35% dijual oleh pemerintah kepada masyarakat pada tahun 1997 demi mengumpulkan uang untuk ekspansi feronikel. Pada tahun 1999, Antam mencatatkan sahamnya di Australia sebagai entitas asing dan kemudian pada tahun 2002, perusahaan meningkatkan statusnya ke ASX Listing yang lebih ketat.
            Tujuan perusahaan ANTAM yaitu diarahkan pada peningkatan nilai pemegang saham. Selain itu tujuan utama perusahaan juga untuk meningkatkan nilai pemegang saham melalui penurunan biaya serta secara menguntungkan memperluas operasi secara berkelanjutan.

            Perusahaan melakukan konsolidasi atas Entitas Anak di bawah ini karena mempunyai kepemilikan mayoritas atau hak untuk mengendalikan operasi. Yaitu antara lain : Asia Pacific Nickel Pty.,Ltd (“APN”) berada di Australia, PT Indonesia Coal Resources(“ICR”), PT Mega Citra Utama (MCU) Plaza PP Lantai 5, Jl. Term. Simatupang No.57, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13760, Indonesia, PT Abuki Jaya Stainless Indonesia Gedung Aneka Tambang, Lantai 4, JL. Letjen TB Simatupang, No. 1, 12530, Indonesia, PT Borneo Edo International Plaza PP Lantai 6, Jl. Term. Simatupang No.57, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13760, Indonesia, PT Dwimitra Enggang Khatulistiwa (”DEK”) di Desa Bengkawe, Kecamatan Menjalin, Kabupaten Landak - Kalimantan Barat PT Cibaliung Sumberdaya The Garden Centre, Jl. Cilandak Kko, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12560, Indonesia, PT International Mineral Capital Jalan Menara Angkasa Raya 165 1 10720 Sawah Besar - Gunung Sahari Utara Jakarta – Indonesia, PT Citra Tobindo Sukses Perkasa (“CTSP”).

            Jumlah saham yang beredar  pada PT Aneka Tambang Tbk ini adalah Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, semua saham ditempatkan dan disetor penuh sejumlah 9.538.459.750 lembar saham telah dicatat di Bursa Efek Indonesia.


            Dalam penyusunan laporan keuangan manajemen perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan. Lapora keuangan konsolidasi grup di susun berdasarkan StandarAkuntansi Keuangan di Indonesia. Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan dasar akrual dengan menggunakan konsep harga perolehan. Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
            Untuk memberikan pemahaman yang lebih baik atas kinerja keuangan Grup, karena sifat dan jumlahnya yang signifikan, beberapa item pendapatan dan beban telah disajikan secara
terpisah. Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup kas, bank dan investasi jangka pendek yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang, setelah dikurangi cerukan. Mata uang fungsional Grup adalah Rupiah, kecuali untuk APN dengan mata uang fungsional Dolar Australia. Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan penggunaan estimasi dan asumsi. Hal tersebut juga mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup. Area yang kompleks atau memerlukan tingkat pertimbangan yang lebih tinggi atau area di mana asumsi dan estimasi dapat berdampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian diungkapkan di catatan 3.

            Berikut adalah interpretasi standar baru yang wajib diterapkan untuk pertama kalinya untuk tahun buku yang akan dimulai 1 Januari 2014, namun tidak berdampak material terhadap laporan keuangan konsolidasian Grup:
-          ISAK 27, “Pengalihan Aset dari Pelanggan”
-          ISAK 28, “Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas”

Struktur baru, revisi dan interpretasi yang tidak diterbitkan dan yang berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2015 adalah sebagai berikut:
-          ISAK 26 "Penilaian ulang derivative melekat"
-          PSAK 65 “Laporan keuangan konsolidasian”
-          PSAK 66 “Pengaturan bersama”
-          PSAK 67 “Pengungkapan kepentingan dalam entitas lain”
-          PSAK 68 “Pengukuran nilai wajar”
-          PSAK 1 (revisi 2013) “Penyajian laporan keuangan”
-          PSAK 4 (revisi 2013) “Laporan keuangan tersendiri”
-          PSAK 15 (revisi 2013) “Investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama”
-          PSAK 24 (revisi 2013) “Imbalan kerja”
-          PSAK 46 (revisi 2014) “Pajak Penghasilan”
-          PSAK 48 (revisi 2014) “Penurunan nilai aset”
-          PSAK 50 (revisi 2014) “Instrumen keuangan: Penyajian”
-          PSAK 55 (revisi 2014) “Instrumen keuangan: Pengakuan dan pengukuran”
-          PSAK 60 (revisi 2014) “Instrumen keuangan: Pengungkapan”

            Penerapan dini revisi dan standar baru di atas sebelum 1 Januari 2015 tidak diijinkan. Pada saat penerbitan laporan keuangan konsolidasian, manajemen masih mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar baru dan revisi tersebut serta pengaruhnya pada laporan keuangan konsolidasian Grup.

















Sumber : LaporanTahunan PT. Aneka Tambang, Tbk Tahun 2014.
Tulisan ini untuk memenuhi Tugas Softskill Mata Kuliah Akuntansi Internasional.
Dosen : Jessica Barus, SE., MMSI.
Nama : N.Anwar
Universitas Gunadarma

Tidak ada komentar:

Posting Komentar