TOPIK / TEMA : Analisis Laporan Keuangan
Internasional
JUDUL :
Analisa Laporan Keuangan Guna Mengukur
Kinerja Keuangan Pt Astra Internasional Tbk.
NAMA PENULIS : Ratih
Puspitasari
Tujuan dari Penelitian ini adalah: (1)
Mengetahui Penerapan Analisa Laporan Keuangan pada PT. Astra International Tbk.
(2) Menilai Analisa Laporan Keuangan Sebagai Salah Satu Alat Untuk Menilai
Kinerja Keuangan Pada PT. Astra International Tbk. Metode penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu perencanaan dengan mengidentifikasi
kebutuhan data yang akan digunakan dalam analisa laporan keuangan., alat yang
digunakan penulis dalam penilaian
kinerja keuangan adalah melalui analisa laporan keuangan secara komparatif
(trend) dan rasio keuangan. Yang terakhir yaitu studi pustaka dengan mencari,
membaca dan merangkum bahan-bahan yang sesuai dengan topik penelitian. Hasil
dari penelitian ini adalah Untuk Analisis Likuiditas perusahaan tahun 2007 dan 2008
cukup baik namun pada tahun 2006 terjadi beda penyajian laporan keuangan yang mengakibatkan
analisa rasio likuiditas perusahaan terlihat tidak baik. Untuk Analisis Solvabilitas
perusahaan terlihat cukup baik, dimana perusahaan dapat memenuhi seluruh total
kewajiban-kewajibanya apabila perusahaan mengalami likuidasi. Penulis mencoba
untuk membandingkan Laporan keuangan PT. Astra International Tbk dengan Perusahaan
lainnya yang sejenis, hasilnya adalah pada Segmen Otomotif Penulis mencoba membandingkan
dengan PT. Indomobil dan ternyata Kinerja PT. Indomobil tahun 2008 lebih baik
di bandingkan dengan PT. Astra International. Pada segmen Perkebunan penulis
mencoba membandingkan dengan PTPN I dan ternyata Kinerja PTPN I lebih baik
dibandingkan dengan PT. Astra International Tbk. Dan yang terakhir pada segmen
Alat Berat penulis mencoba membandingkan dengan PT. Hexindo Adiperkasa dan
ternyata Kinerja PT. Hexindo Adiperkasa lebih baik dibandingkan dengan PT. Astra
International Tbk. Kesimpulan dari penelitian ini adalah PT Astra International
Tbk. Melakukan analisa laporan keuangan untuk menilai kinerja keuangan setiap
triwulanan dan tahunan. Pada rasio likuiditas perusahaan terlihat tidak baik,
karena semua piutang pembiayaan masuk pada aset tidak lancar sedangkan pada
tahun 2007 dan 2008 untuk piutang pembiayaan ada yang masuk sebagai asset lancar
dan ada juga yang masuk sebagai asset tidak lancar. Untuk rasio solvabilitas
terlihat cukup baik.
Sumber : Jurnal Ilmiah Kesatuan Nomor 1 Volume 14, April 2012. Ratih Puspitasari.
Tulisan ini untuk memenuhi tugas softskill Mata Kuliah Akuntansi
Internasional
Nama : N. Anwar
Dosen : Jessica Barus, SE.,MMSI.
UNIVERSITAS GUNADARMA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar