Judul : PERTUMBUHAN PEREKONOMIAN INDONESIA DARI TAHUN 2012 – 2013.
PENDAHULUAN
Perlu kita ketahui sedikit bahwa gambaran dan proses
pembangunan ekonomi di suatu negara sangat di tentukan oleh berbagai macam
faktor, baik faktor internal (domestik) maupun faktor eksternal (global).
Faktor-faktor tersebut adalah yang sebagian besar sangat berpengaruh terhadap
tinggi rendahnya pertumbuhan ekonomi di suatu Negara. DiIndonesia pun
faktor-faktor tersebut berpengaruh besar untuk kelangsungan perekonomian di
Negara kita ini. Contohnya mungkin kita ambil dari letak geografi Indonesia
saja, menurut beberapa ahli memang letak geografis Negara Indonesia sangat bagus,
yakni karna di apit oleh dua benua dan dua samudra, Karena inilah banyak Negara-negara lain yang ingin
merebut kekuasaan Negara tercinta ini.
Indonesia, sebagai suatu negara yang
sedang berkembang, sejak tahun 1969 dengan giat melaksanakan pembangunan secara
berencana dan bertahap, tanpa mengabaikan usaha pemerataan dan kestabilan.
Pembangunan nasional mengusahakan tercapainya pertumbuhan ekonomi yang cukup
tinggi, yang pada akhirnya memungkinkan terwujudnya peningkatan taraf hidup dan
kesejahteraan seluruh rakyat.
Meningkatnya pertumbuhan ekonomi di Indonesia pada
belakangan ini memang tidak lepas dari usaha pemerintah dan masyarakat luas
yang terus berusaha untuk menimbulkan nama bangsa Indonesia di kalangan
internasional, bahkan kalau bisa bukan hanya sekedar nama kita pun harus bisa
bersaing dalam panca perekonomian internasional seperti Negara adidaya lainnya.
Oleh sebab itu, sengaja saya mengambil tema ini untuk sekedar memberikan
sebagian besar informasi mengenai pertumbuhan ekonomi pada akhir-akhir ini.
Mari kita simak infonya dibawah ini….
ISI
Teori Pertumbuhan Ekonomi
Teori pertumbuhan
ekonomi didefinisikan sebagai penjelasan mengenaifaktor-faktor yang menentukan
kenaikan output perkapita dalam jangka panjang, dan penjelasan mengenai
interaksi faktor-faktor tersebut satu sama lain sehingga terjadi proses
pertumbuhan (Boediono, 1999).
Teori pertumbuhan
ekonomi dikelompokkanmenjadi dua kelompok, yaitu:
(1)
Teori-teori klasik,
mencakup teori pertumbuhan Adam Smith, David Richard,dan
Arthur Lewis. Perbedaan teori Lewis dengan teori-teori Klasik Smith danRicardo
terletak pada penekanan oleh Lewis pada aspek dualisme perekonomian, yaitu
adanya sektor modern dan sektor tradisional, yang masing-masing memiliki
ciri-ciri ekonomi khusus.
(2)
Teori-teori modern,
yang mencakup empat sub golongan, yaitu:
a. Teori pertumbuhan yang tumbuh dari teori makro Keynes
(Keynesian).Dalam hal ini termasuk teori pertumbuhan Harrod-Domar, Kaldor.
b. Teori Pertumbuhan Neo Klasik, diawali terutama oleh teori
Robert Solowdan Trevor Swan.
c. Teori pertumbuhan optimum
Teori ini bertujuan mencari jalur
pertumbuhan yang paling baik (optimum) bagi suatu perekonomian. Termasuk
dalam hal ini teori Dalil Emas danTeori Jalan Raya.
d. Teori pertumbuhan dengan uang
Teori ini merupakan perkembangan lebih lanjut dari pertumbuhan
NeoKlasik, tetapi dengan tambahan adanya uang di dalam perekonomiansebagai alat
penyimpan kekayaan. Teori pokoknya berawal dari karya James Tobin.
Sedikit
penjelasan tentang pembangunan dan pertumbuhan ekonomi.
Pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan
total dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan disertai dengan perubahan fundamental dalam struktur ekonomi
suatu negara dan pemerataan pendapatan bagi penduduk suatu negara.
Pembangunan
ekonomi tak dapat lepas dari pertumbuhan ekonomi (economic growth);
pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi, dan sebaliknya, pertumbuhan
ekonomi memperlancar proses pembangunan ekonomi.
Yang
dimaksud dengan pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan kapasitas produksi suatu
perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan
nasional [1]. Suatu negara dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi apabila
terjadi peningkatan GNP riil di negara tersebut. Adanya pertumbuhan
ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi.
Perbedaan antara keduanya adalah :
pertumbuhan
ekonomi keberhasilannya lebih bersifat kuantitatif, yaitu adanya kenaikan dalam
standar pendapatan dan tingkat output produksi yang dihasilkan, sedangkan
pembangunan ekonomi lebih bersifat kualitatif, bukan hanya pertambahan
produksi, tetapi juga terdapat perubahan-perubahan dalam struktur produksi dan
alokasi input pada berbagai sektor perekonomian seperti dalam lembaga, pengetahuan, sosial dan teknik.
Persamaan Pembangunan Ekonomi dengan
Pertumbuhan Ekonomi adalah :
Kedua-duanya
merupakan kecenderungan di bidang ekonomi. Pokok permasalahan akhir adalah besarnya
pendapatan per kapita. Kedua-duanya menjadi tanggungjawab pemerintah dan
memerlukan dukungan rakyat. Kedua-duanya berdampak kepada kesejahteraan rakyat.
Selanjutnya
pembangunan ekonomi diartikan sebagai suatu proses yang menyebabkan pendapatan
perkapita penduduk meningkat dalam jangka panjang. Di sini terdapat tiga elemen
penting yang berkaitan dengan pembangunan ekonomi.
- Pembangunan sebagai suatu proses
Pembangunan
sebagai suatu proses, artinya bahwapembangunan merupakan suatu tahap yang harus
dijalani olehsetiap masyarakat atau bangsa. Sebagai contoh, manusia mulai
lahir, tidak langsung menjadi dewasa, tetapi untuk menjadi dewasa harus melalui
tahapan-tahapan pertumbuhan. Demikian pula, setiap bangsa harus menjalani
tahap-tahap perkembangan untuk menuju kondisi yang adil, makmur, dan sejahtera.
- Pembangunan sebagai suatu usaha untuk meningkatkan pendapatan perkapita
Sebagai
suatu usaha, pembangunan merupakan tindakan aktif yang harus dilakukan oleh
suatu negara dalam rangka meningkatkan pendapatan perkapita. Dengan demikian,
sangat dibutuhkan peran serta masyarakat, pemerintah, dan semua elemen yang
terdapat dalam suatu negara untuk berpartisipasiaktif dalam proses pembangunan.
Hal ini dilakukan karena kenaikan pendapatan perkapita mencerminkan perbaikan
dalam kesejahteraan masyarakat.
- Peningkatan pendapatan perkapita harus berlangsung dalam jangka panjang
Suatu
perekonomian dapat dinyatakan dalam keadaan berkembang apabila pendapatan perkapita
dalam jangka panjang cenderung meningkat. Hal ini tidak berarti bahwa
pendapatan perkapita harus mengalami kenaikanterus menerus. Misalnya, suatu
negara terjadi musibah bencana alam ataupunkekacauan politik, maka
mengakibatkan perekonomian negara tersebut mengalami kemunduran. Namun, kondisi
tersebut hanyalah bersifat sementara yang terpenting bagi negara tersebut
kegiatan ekonominya secara rata-rata meningkat dari tahun ke tahun.
Beberapa Prediksi Ekonomi Indonesia
Tahun 2013
Bank Dunia (World Bank) memperkirakan, walaupun pertumbuhan ekonomi
dunia cenderung melemah, ekonomi Indonesia pada tahun 2013 diperkirakan masih
tetap positif, utamanya bila mampu mempertahankan pertumbuhan investasi.
Dalam
laporan Triwulanan Perkembangan Ekonomi Indonesia edisi bulan
Desember 2012, Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar
6,1 persen untuk tahun 2012, sedikit meningkat di tahun 2013 menjadi 6,3
persen. Proyeksi ini mengasumsikan konsumsi domestik dan pertumbuhan investasi
masih bertahan kuat, dengan membaiknya pertumbuhan mitra dagang utama Indonesia
secara bertahap yang juga sedikit mendorong pemulihan ekspor.
“Outlok ekonomi dunia masih dibayangi ketidakpastian dan rentan terhadap tekanan-tekanan, jadi ini bukan waktu untuk berpuas diri,” kata Stefan Koeberle, World Bank Country Director untuk Indonesia sebagaimana diublikasikan World Bank hari ini.
“Outlok ekonomi dunia masih dibayangi ketidakpastian dan rentan terhadap tekanan-tekanan, jadi ini bukan waktu untuk berpuas diri,” kata Stefan Koeberle, World Bank Country Director untuk Indonesia sebagaimana diublikasikan World Bank hari ini.
Seorang
pakar ekonomi dari Universitas Andalas, Professor
Elfrindi mengatakan bahwa ekonomi Indonesia di tahun 2013 akan lebih buruk
di banding tahun 2012.
Di lain pihak, Royal Bank of Scotland (RBS) juga memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2013 hanya mencapai 6,5%. Angka ini lebih rendah dibandingkan perkiraan pemerintah yang optimistis pertumbuhannya bisa mencapai 6,8%. Hal ini semakin memperkuat prediksi bahwa Ekonomi Indonesia 2013 akan lebih buruk dari 2012.
Di lain pihak, Royal Bank of Scotland (RBS) juga memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2013 hanya mencapai 6,5%. Angka ini lebih rendah dibandingkan perkiraan pemerintah yang optimistis pertumbuhannya bisa mencapai 6,8%. Hal ini semakin memperkuat prediksi bahwa Ekonomi Indonesia 2013 akan lebih buruk dari 2012.
Komite Ekonomi Nasional (KEN)juga turut memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia
2013 lebih rendah dibandingkan prediksi pertumbuhan 2012. Pertumbuhan ekonomi
Indonesia pada 2013 diramal sebesar 6,1-6,6 persen.
Prediksi Ekonomi Indonesia Tahun 2013 menurut Bank Indonesia :
Menurut Bank
Indonesia, pertumbuhan ekonomi 6,1% diperkirakan baru bisa dicapai lagi pada
tahun 2014. Proyeksi pertumbuhan ekonomi versi BI dalam 5 tahun ke depan
adalah:
Tahun 2009: 3,5-4,5% Tahun 2010: 4,5-5,5% Tahun 2011: 5-6% Tahun 2012: 5,4-6,4% Tahun 2013: 5,7-6,7% Tahun 2014: 6-7%. Namun untuk inflasi di Indonesia diperkirakan bisa semakin terkendali. Perkiraan inflasi versi BI dalam 5 tahun ke depan adalah:
Tahun 2009: 5-7% Tahun 2010: 6-7% Tahun 2011: 5,1-6,1% Tahun 2012: 4,5-5,5% Tahun 2013: 4,5-5,4% Tahun 2014: 4-5%.
Tahun 2009: 3,5-4,5% Tahun 2010: 4,5-5,5% Tahun 2011: 5-6% Tahun 2012: 5,4-6,4% Tahun 2013: 5,7-6,7% Tahun 2014: 6-7%. Namun untuk inflasi di Indonesia diperkirakan bisa semakin terkendali. Perkiraan inflasi versi BI dalam 5 tahun ke depan adalah:
Tahun 2009: 5-7% Tahun 2010: 6-7% Tahun 2011: 5,1-6,1% Tahun 2012: 4,5-5,5% Tahun 2013: 4,5-5,4% Tahun 2014: 4-5%.
Laporan itu
menjelaskan, permintaan domestik diperkirakan akan tetap menjadi kekuatan utama
pertumbuhan ekonomi, sementara kinerja ekspor juga akan kembali mengalami
penguatan sejalan dengan mulai bangkitnya perekonomian global pada tahun 2010.
Berdasarkan asesmen yang dilakukan, lintasan pemulihan ekonomi (recovery path)
dunia, yang dimotori oleh negara-negara maju, diperkirakan akan mengikuti pola
“U-shape” secara kuartalan, namun secara tahunan akan cenderung “V-shape”.
Itulah
beberapa sumber yang memberikan prediksi ekonomi Indonesia tahun 2013
yang tentunya kita berharap bahwa situasi ekonomi negara kita di tahun 2013
lebih baik dari tahun 2012.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia
Faktor – faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak terlepas dari permasalahan kesenjangan
dalam pengelolaan perekonomian, dimana par pemilik modal besar selalu
mendapatkan kesempatan yang lebih luas dibandingkan dengan para pengusaha kecil
dan menengah yang serba kekurangan modal. Disamping itu, akses untuk
mendapatkan bantuan modal keperbankan juga lebih memihak kepada para pengusaha
besar dibandingkan dengan pengusaha ekonomi lemah. Disamping itu pertumbuhan
ekonomi perdagangan internasional juga memberikan dampak yang besar terhadap
pertumbuhan ekonomi Indonesia. Ketidakpastian perekonomian dan perdagangan
dunia yang semakin meningkat, semakin menyebabkan kemungkinan – kemungkinan
pertumbuhan ekonomi yang kurang membanggakan bagi bangsa Indonesia.
Adapun faktor – faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia, secara umum:
Faktor produksi, yaitu harus mampu memanfaatkan tenaga kerja yang ada, dan penggunaan bahan baku industri dalam negeri sekaksimal mungkin. Faktor infestasi, yaitu dengan membuat kebijakan investasi yang tidak rumit dan berpihak pada pasar. Faktor perdagangan Luar Negari dan Neraca Pembayaran, harus surplus sehingga mampu meningkatkan cadangan devisa dan mestabilkan nilai rupiah. Faktor kebijakan Moneter dan Inflasi, yaitu kebijakan terhadap nilai tukar rupiah dan tingkat suku bunga ini juga harus antisipasif dan dapat diterima pasar. Faktor Keuangan Negara, yaitu barupa kebijakan fiskal yang kontruktif dan mampu untuk membiayai pengeluaran pemerintah ( tidak defisit ).
Adapun faktor – faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia, secara umum:
Faktor produksi, yaitu harus mampu memanfaatkan tenaga kerja yang ada, dan penggunaan bahan baku industri dalam negeri sekaksimal mungkin. Faktor infestasi, yaitu dengan membuat kebijakan investasi yang tidak rumit dan berpihak pada pasar. Faktor perdagangan Luar Negari dan Neraca Pembayaran, harus surplus sehingga mampu meningkatkan cadangan devisa dan mestabilkan nilai rupiah. Faktor kebijakan Moneter dan Inflasi, yaitu kebijakan terhadap nilai tukar rupiah dan tingkat suku bunga ini juga harus antisipasif dan dapat diterima pasar. Faktor Keuangan Negara, yaitu barupa kebijakan fiskal yang kontruktif dan mampu untuk membiayai pengeluaran pemerintah ( tidak defisit ).
Hambatan pertumbuhan ekonomi di
Indonesia.
Menurut Hatta, hambatan percepatan perekonomian Indonesia
adalah :
pertama, masalah perencanaan yang belum matang. Selama ini, target-target
pertumbuhan ekonomi di semua koridor memang sudah dijadwalkan sejak lama. Namun
menurut Hatta, perencanaan itu masih dianggap kurang matang sehingga banyak
perubahan di sana sini.
Kedua, proses tender proyek yang bertele-tele. Padahal untuk bisa
melakukan semua proyek bisa berjalan, tender harus dilakukan secara tepat dan
transparan.
Ketiga, masalah pencairan dana (disbursed loan). Selama
ini perbankan belum bisa mencairkan dana pinjaman akibat infrastruktur
khususnya pembebasan lahan yang belum tuntas.
Keempat, ketepatan sasaran pembangunan yang dianggap belum tepat.,
sehingga pembangunan dianggap masih serampangan. "Ini yang harus
dipecahkan," tambahnya.
Disinggung
mengenai birokrasi, Hatta menjelaskan bahwa perlambatan ekonomi ini bukan
disebabkan masalah itu. "Kalau sudah bagus, sudah tidak perlu lagi
reformasi birokrasi," tambahnya.
Ke depan,
pemerintah tetap menargetkan pertumbuhan ekonomi di akhir tahun di atas 6
persen. Target semula, perekonomian Indonesia dipasang di level 6,5 persen.
"Namun kita harus realistis, target itu sangat berat, sulit untuk mencapai
6,5 persen. Saya harap 6,3 persen masih bisa dicapai. Pokoknya bisa di atas 6
persen lah," jelasnya.
REPUBLIKA.CO.ID,
JAKARTA Ã Pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk
keseluruhan 2012 meleset tipis dari target Bank Indonesia (BI). Ekonomi
Indonesia tumbuh 6,23 persen dari target BI sebesar 6,3 persen. Hal ini
disebabkan konsumsi atau serapan anggaran pemerintah yang menurun atau negatif.
"Salah satu yang membuat pertumbuhan kuartal IV itu tidak terlalu bagus adalah konsumsi pemerintah. Jadi konsumsi pemerintah bukannya positif seperti kami perkirakan malah pertumbuhannya negatif, " ungkap Gubernur BI, Darmin Nasution, di Jakarta, Jumat (8/2).
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV-2013 turun sebesar 1,45 persen dibandingkan kuartal III-2012. Menurut Darmin, jika pemerintah mampu menggenjot pertumbuhan konsumsinya, maka pertumbuhan ekonomi keseluruhan tahun akan sesuai perkiraan.
Meski demikian, Darmin mengatakan perkiraan pertumbuhan ekonomi pada 2012 tidak jauh meleset dari perkiraan sebelumnya. Pada 2012, BI memperkirakan ekonomi tumbuh 6,1-6,5 persen, dengan kecenderungan di tengah 6,3 persen. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi 2013 ditarget sebesar 6,3-6,7 persen dengan kecenderungan di tengah 6,5 persen.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) angka pertumbuhan ekonomi atau Produk Domestik Bruto (PDB) 2012 tercatat tumbuh sebesar 6,23 persen dibandingkan dengan 2011. Pertumbuhan terjadi pada semua sektor ekonomi, dengan pertumbuhan tertinggi di sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar 9,98 persen dan terendah di sektor pertambangan dan penggalian 1,49 persen.
"Salah satu yang membuat pertumbuhan kuartal IV itu tidak terlalu bagus adalah konsumsi pemerintah. Jadi konsumsi pemerintah bukannya positif seperti kami perkirakan malah pertumbuhannya negatif, " ungkap Gubernur BI, Darmin Nasution, di Jakarta, Jumat (8/2).
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV-2013 turun sebesar 1,45 persen dibandingkan kuartal III-2012. Menurut Darmin, jika pemerintah mampu menggenjot pertumbuhan konsumsinya, maka pertumbuhan ekonomi keseluruhan tahun akan sesuai perkiraan.
Meski demikian, Darmin mengatakan perkiraan pertumbuhan ekonomi pada 2012 tidak jauh meleset dari perkiraan sebelumnya. Pada 2012, BI memperkirakan ekonomi tumbuh 6,1-6,5 persen, dengan kecenderungan di tengah 6,3 persen. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi 2013 ditarget sebesar 6,3-6,7 persen dengan kecenderungan di tengah 6,5 persen.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) angka pertumbuhan ekonomi atau Produk Domestik Bruto (PDB) 2012 tercatat tumbuh sebesar 6,23 persen dibandingkan dengan 2011. Pertumbuhan terjadi pada semua sektor ekonomi, dengan pertumbuhan tertinggi di sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar 9,98 persen dan terendah di sektor pertambangan dan penggalian 1,49 persen.
Faktor yang
mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.
1. Kredit Perbankan
Perbankan sebagai salah satu fungsi intermediasi,
berperan dalam mendorongtingkat pertumbuhan ekonomi dan memperluas kesempatan
kerja melalui penyediaan sejumlah dana pembangunan dan dunia usaha. Khusus untuk dunia usaha,
dana yangdiberikan
oleh bank adalah dalam bentuk kredit. Jumlah permintaan kredit padasuatu bank dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik dari
sisi debitur maupun dari sisi kreditur (perbankan) itu sendiri. Permintaan
kredit dari sisi debitur (dunia usaha)dipengaruhi oleh adanya upaya untuk
meningkatkan aktivitas usaha, baik dalam bentuk investasi maupun modal
kerja. Sedangkan dari sisi perbankan, permintaankredit dipengaruhi oleh
faktor-faktor seperti suku bunga kredit, batas maksimumkredit, SBI,
kebijakan-kebijakan pemerintah dan pelayanan bank itu sendiri kepada nasabah
nya.
kreditur (perbankan) itu sendiri. Permintaan kredit dari
sisi debitur (dunia usaha)dipengaruhi oleh adanya upaya untuk meningkatkan
aktivitas usaha, baik dalam bentuk investasi maupun modal kerja. Sedangkan
dari sisi perbankan, permintaan kredit dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti
suku bunga kredit, batas maksimum kredit, SBI, kebijakan-kebijakan pemerintah
dan pelayanan bank itu sendiri kepada nasabahnya. Berdasarkan data Bank
Indonesia (2005), nilai kredit yang diberikan bank umum sejak tahun 2000
hingga tahun 2004 mengalami peningkatan setiap tahun. Nilai kredit yang
diberikan bank umum pada tahun 2000 sebesar Rp. 861.905 miliar dan
meningkat setiap tahun menjadi Rp. 1.794.190 miliar pada tahun 2004.
Pengertian kredit dalam arti ekonomi
adalah suatu penundaan pembayarandari prestasi yang diberikan seseorang, baik
dalam bentuk barang, uang maupun jasa.Artinya uang atau barang diterima
sekarang dan dikembalikan pada masa yang akandatang. Kredit erat kaitannya
dengan pengadaan modal suatu badan usaha, dimanadalam menjalankan usahanya
pihak manajeman berusaha untuk memperolehtambahan modal dari berbagai sumber,
termasuk diantaranya melalui kredit. MenurutPasal 1 butir 11 UU No. 10 Tahun
1998, kredit adalah penyediaan uang atau tagihanyang dapat dipersamakan dengan
itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank
dengan pihak lain, yang mewajibkan pihak peminjamuntuk melunasi hutangnya
setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga,imbalan atau pembagian hasil
keuntungan.
2. ekspor
Kegiatan
ekspor adalah sistem perdagangan dengan cara mengeluarkan barang-barang
dari dalam negeri keluar negeri dengan memenuhi ketentuan yang berlaku.
Ekspor merupakan total barang dan jasa yang dijual oleh sebuah negara kenegara
lain, termasuk diantara barang-barang, asuransi, dan jasa-jasa pada suatu
tahuntertentu (Triyoso, 1984).
Ekspor
merupakan faktor penting dalam
merangsang pertumbuhan ekonomi suatu negara. Ekspor akan memperbesar
kapasitas konsumsi suatu negarameningkatkan output dunia, serta menyajikan
akses ke sumber-sumber daya yanglangka dan pasar-pasar internasional yang
potensial untuk berbagai produk ekspor yang mana tanpa produk-produk
tersebut, maka negara-negara miskin tidak akanmampu mengembangkan kegiatan dan
kehidupan perekonomian nasionalnya. Ekspor juga dapat membantu semua
negara dalam menjalankan usaha-usaha pembangunanmereka melalui promosi serta
penguatan sektor-sektor ekonomi yang mengandungkeunggulan komparatif, baik itu
berupa ketersediaan faktor-faktor produksi tertentudalam jumlah yang melimpah,
atau keunggulan efisiensi alias produktifitas tenagakerja. Ekspor juga dapat
membantu semua negara dalam mengambil keuntungan dariskala ekonomi yang mereka
miliki (Todaro & Smith, 2004).
Untuk meningkatkan
pertumbuhan ekonomi dan pembangunan padaumumnya, setiap negara perlu merumuskan
dan menerapkan kebijakan-kebijakaninternasional yang berorientasi ke luar.
Dalam semua kasus, kemandirian yangdidasarkan pada isolasi, baik yang penuh
maupun yang hanya sebagian, tetap sajasecara ekonomi akan lebih rendah nilainya
daripada partisispasi ke dalam perdagangan dunia yang benar-benar bebas
tanpa batasan atau hambatan apapun(Todaro & Smith, 2004).
Fungsi
penting komponen ekspor dari perdagangan luar negeri adalah negaramemperoleh
keuntungan dan pendapatan nasional naik, yang pada gilirannyamenaikkan jumlah
output dan laju pertumbuhan ekonomi. Dengan tingkat outputyang lebih tinggi
lingkaran setan kemiskinan dapat dipatahkan dan pembangunanekonomi dapat
ditingkatkan (Jhingan, 2000).
3. Konsumsi dan Fungsi
Konsumsi
Konsumsi
adalah pembelanjaan atas barang-barang dan jasa-jasa yangdilakukan oleh rumah
tangga dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan dari orangyang melakukan
pembelanjaan tersebut. Pembelanjaan masyarakat atas makanan, pakaian, dan
barang-barang kebutuhan mereka yang lain digolongkan pembelanjaanatau konsumsi.
Barang-barang yang di produksi untuk digunakan oleh masyarakatuntuk memenuhi
kebutuhannya dinamakan barang konsumsi.(Dumairy, 1996).
4.
Kesempatan Kerja
·
Kesempatan Kerja dan
Pertumbuhan Ekonomi
Tolok ukur kemajuan ekonomi, meliputi
pendapatan nasional, tingkatkesempatan kerja, tingkat harga dan posisi
pembayaran luar negri (Makmun, 2004).Secara nasional data menunjukkan bahwa
lumpuhnya ekonomi wilayah industri di perkotaan menyebabkan menurunnya
laju pertumbuhan ekonomi wilayah pedesaandan meningkatnya pengangguran sebagai
akibat meningkatnya migran pulang kedesa. Menurunnya laju perekonomian di desa
dan bertambahnya jumlah tenaga kerjadi desa serta meningkatnya harga konsumsi
dan biaya produksi di bidang pertanian jelas akan mengurangi kapasitas produksi
pertanian yang dihasilkan.
·
Kesempatan Kerja dan
Upah
Dalam perekonomian pasar-bebas
tradisional, ciri-ciri utamanya antara lainadalah penonjolan kedaulatan
konsumen, utilitas atau kepuasan individual, dan prinsip maksimalisasi
keuntungan, persaingan sempurna dan efisiensi ekonomidengan produsen dan konsumen
yang atomistik. produsen dan konsumen yang atomistik maksudnya tidak ada
satu pun produsen atau konsumen yang mempunyai pengaruh atau kekuatan
cukup besar untuk mendikte harga-harga input maupunoutput produksi. Tingkat
penyerapan tenaga kerja dan harganya (yakni tingkat upah),ditentukan secara
bersamaan atau sekaligus oleh segenap harga output dan faktor-faktor produksi
(di luar tenaga kerja), dalam suatu perekonomian yang beroperasimelalui
perimbangan kekuatan permintaan dan penawaran (Todaro, 2000).
PENUTUP
Dalam
pertumbuhan ekonomi suatu Negara, pastinya akan menimbulkan beberafa faktor-faktor
tertentu, seperti hal nya Negara kita INDONESIA. Pertumbuhan di Negara kita
melibatkan bebagai macam faktor, yaitu : Faktor Produksi, Faktor Investasi,
Faktor Perdagangan Luar Negeri dan Pembayaran, Faktor Kebijakan Moneter dan
Inflasi, dan Faktor Keuangan Negara.
Di samping faktor-faktor tadi ada
juga hambatan bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia, yang di sampaikanmenurut Bpk.
Hatta, yaitu : masalah perencanaan, proses tender proyek yang bertele-tele,
masalah pencarian dana, dan ketepatan sasaran pembangunan yang di anggap belum tepat.
Pertumbuhan
ekonomi ini harus kita pertahankan bahkan kalau bisa harus kita tigkatkan lagi
agar Negara kita bisa lebih sejahtera dan tidak kalah bersaing dengan
Negara-negara adidaya lainnya seperti Amerika serikat. Perekonomian kitapun
tidak akan dipandang sebelah mata lagi di kanca internasional karna pertumbuhan
ekonomi yang terus meningkat.
Dari
berbagai macam faktor yang mendorong pertumbuhan ekonomi kita ini, sekali lagi
sangat dibutuhkan kerjasama, kejujuran, dan rasa pengorbanan dari pemerintah
beserta jajaran kabinet nya dan seluruh warga Negara Indonesia, agar pencapaian
maksimal dapat kita wujudkan bersama dengan baik.
Wassalamualaikum
Wr. Wb.
Daftar
pustaka
http://rakilmu.blogspot.com/2010/04/faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan.htmlhttp://in.ask.com/web?qsrc=1&o=10001126&l=dis&q=pertumbuhan+perekonomian+indonesia+tahun+2013
http://id.scribd.com/doc/95038188/Analisis-Faktor-Faktor-Yang-Mempengaruhi-Pertumbuhan-Ekonomi-Indonesia
http://www.setneg.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=6746&Itemid=29
