Puisi
“
Cinta Untuk Bunda ”
Aku tak tau apa yang harus kulakukan tanpanya, Aku tak tau bagaimana hidup ku tanpanya.
Aku tak tau apa yang harus kulakukan tanpanya, Aku tak tau bagaimana hidup ku tanpanya.
Dia, dia yang selalu
menyayangiku, menemaniku, bahkan dia yang tetap menghiburku saat semua orang
pergi meninggalkanku… Bunda tak lengkap rasanya hari ini tanpa melihat wajahmu,
Hampa dunia ini tanpa nasehat dari mu, durhaka hidup ini kalau aku tak dapat
membahagiakan mu…
Terima kasih bunda atas apa
yang kau berikan pada ku, atas segala doa dan kasih sayang mu. Sengaja ku buat
puisi ini agar aku sadar betapa beruntungnya aku bisa hidup bersama mu, Bunda
engkaulah malaikat di hidup ku…
“
Hutan Ku Tak Berdaun Lagi ”
Dahulu warna mu yang membuat dunia ini indah, karena mu udara ini terasa melimpah, daun-daun yang tumbuh di setiap rantingmu seakan memayungi kami dari sinar matahari .
Sekarang dunia sudah kusam,
udara terbatas, air pun berubah jadi keruh, tak ada lagi yang menahan panasnya
terik matahari. Limpahan air yang tak bisa kau serap lagi telah pindah memenuhi
seluruh kota disekatar mu.
Semoga ini bukanlah akhir
dari riwayat mu, karena banyak yang bergantung akan kebaradaan mu..
Lestarikan
hutan untuk anak cucu kita.
“
Pantai ”
Kulihat dari tempatku berpijak, kurasakan hembusan angin yang menerpa ragaku, terdengar suara desir air mu seakan menyapu apapun yang menghalangi laju mu.
Pasir putih yang ada di
sekitarku, seakan memperindah penampilan mu, akan kudamai kan hati dan jiwaku
ini seiring melihat semua keajaiban tuhan padamu. Sinar matahari yang dengan
sengaja ikut menambah indah penampilan mu, melengkapi akhir dari pandanganku.
Jika aku tetap disini dengan
keindahan mu itu, rasanya waktu akan berlari dengan cepat meninggalkan ku. Percaya
atau tidak ini tiada akhir untuk mu dan untuk keindahan mu..
“
adik kecil ku ”
Kecil, Lucu, Menggemaskan itulah ciri dari raga mu. Ketawa, Menangis, Bercanda itulah keseharian mu, Tapi saat kau pergi semuanya hanya menjadi kenangan manis untukku.
Entah kenapa ketawamu
menjadi sebuah kesenangan dalam hidup ku, entah kenapa tangisan mu menjadi rasa
kasihanku untuk mu dan entah kenapa canda mu itu membuat aku ingin terus ada di
dekat mu.
Walaupun kau tak pergi untuk
selamanya, tapi rasanya aku tak rela untuk melepaskan kepergian mu itu. Kini
aku berusaha untuk mengerti apa yang terbaik untuk mu, walaupun hati ini tak
kuasa meneteskan kesedihan akan kepergian mu sang mutiara hati ku.
Pujaan
hati ku
Dekat dengan mu mebuat aku terasa nyaman
Saat bersama mu mebuat hati
ku senang
Tiadalah arti hidup ku ini
tanpa kehadiran mu oh pujaan hati.
Saat siang hari engkau
selalu ku nanti, kedatangan mu membuat hati ini bergetar kencang tak tertahan.
disaat kusapa dirimu, terdengar kata “sayang” keluar dari mulut mu. Itu terasa
sudah cukup untuk menambah semangat hari-hariku.
Saat malam datang, wajah mu
yang manis selalu ada dibenak ku sampai tak ada yang terlewat dari lekuk wajah
mu yang tergambar di memori ingatan ku. Rasa rindu selalu hadir saat aku ingat
wajah mu
Sebelum mata ini terpejam
gelap, sebelum mulut ini terbungkam dengan sendirinya dan sebelum aktivitas ku
berhenti sejenak. Hanya kata “aku sayang kamu” yang ingin ku dengar dari mu..
Pujaan Hati ku…
Pantun
“ Tsunami ”
Beli kelapa muter-muter
Makan roti di campur mie
Gempa yang berkekuatan 7
skalarichter
Dapat berpotensi menybabkan
Tsunami
Jalan-jalan ke tengah hutan
Lewat pasar beli baju hitam
Banyak orang yang ketakutan
Saat gelombang besar datang menghantam
Main petasan di pinggir rawa
Mainnya pake pelita
Sudah ratusan ribu korban
jiwa
Itu semua kuasa sang
pencipta
Engga makan Karena puasa
Satu tambah satu sama dengan dua
Dekatkan diri pada yang maha kuasa
Karena dunia sudah semakin tua
“adik
kecil ”
Naik tangga turun tangga
Jatuh ke bawah terus nangis
Benar-benar saya bangga
Dengan kamu adik yang manis
Kepasar beli buah manggis
Jangan lupa liat badut
Rasanya kepengen nangis
Saat kangen adik yang gendut
Buah jeruk bentuknya bulat
Disusun rapi diatas nampan
Sayur sop udah aku buat
Untuk adik yang suka makan